Judul :PEKERJAAN & WAKTU LUANG DAN SELF-DIRECTED CHANGES
Tugas ke : 4
Nama :
priatna santoro
Kelas :
2pa13
Npm :
16513914
A.
PEKERJAAN
& WAKTU LUANG
Teori penyesuaian kerja.
Dawis
dan Lofquist (1984) mendefinisikan penyesuaian bekerja sebagai “proses
berkelanjutan dan dinamis di mana seorang pekerja berusaha untuk mencapai dan
mempertahankan korespondensi dengan lingkungan kerja”.
Ada
dua komponen utama untuk memprediksi penyesuaian kerja: kepuasan dan kualitas
memberikan kepuasan yang cukup untuk memenuhi permintaan atau kebutuhan
(satisfactoriness). Kepuasan mengacu pada sejauh mana kebutuhan individu
dan persyaratan dipenuhinya pekerjaan yang dia lakukan. Satisfactoriness
menyangkut penilaian orang lain, dari sejauh mana individu menyelesaikan
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
1.Mengubah sikap Terhadap Pekerjaan
Nilai pekerjaan adalah bahwa nilai
dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung kepada cara berpikir kita
terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang kita lakukan, jika kita
memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah perencanaan besar, atau
bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya sesuatu yang besar, maka
tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita ketika mengerjakan pekerjaan
itu.
1.1 Apa yang dicari dalam pekerjaan
Yang
dicari dalam pekerjaan adalah dimana bagian dari sebuah perencanaan besar atau
bahwa pekerjaan itu menuju proses terwujudnya suatu yang besar. Kalian mungkin
berkata bahwa apa yang orang cari pada pekerjaan itu semuanya tergantung pada
kemauan orang itu sendiri dan ada beberapa fakta mengenai ini. Tapi Daniel
Yankelovich menemukan sebuah consensus yang berharga dari jawaban atas
pertanyaan yang menyilang terhadap para pekerja termasuk kerah-bur dan
kerah-putih dan para professional.
Dua
frekuensi tertinggi memberikan respon “ kerja itu menarik” dan memiliki “ rekan
kerja yang ramah tamah” dengan masing-masing responden memberikan 70% pendapat
dari pada pekerja. Di ikuti dengan 2 tambahan jawaban dalam melakukan pekerjaan
yang berarti disebut sebagai “kesempatan untuk menggunakan pikiran anda” dan “
hasil kerja yang anda bisa lihat”- memberikan 65-62% dari masing-masing
pendapat para pekerja. Sementara upah yang bagus berada di urutan ke-5 dari
peringkat “ yang diberikan oleh 62% pekerja). Pekerja berkerah-biru member
banyak tekanan pada uang.
Dan
para professional member sedikit tekanan pada uang, dengan pekerja
berkerah-putih berada diantara keduanya. Hasil yang serupa ditemukan pada
survey mahasiswa baru, pada kelas 8 ketika ditanya tingkat apa yang paling
penting dalam kepuasan bekerja, 5 kriteria teratas secara menurun menajadi
kegiatan yang menarik untuk dilakukan. Menggunakan keahlian dan kemampuan.
Berpeluang bagus dalam periklanan, masa depan yang terjamin, dan hasil yang
nyata.
Upah
yang baik menempati urutan ke-8. Oenyda yang tidak kuliah memberikan respon
yang serupa kecual mereka lebih memntingkan upah yang baik menempati posisi 8
(Bachman,Johnson,1979) Responden pada survey psikologi hari ini termasuk
kebanyakan dewasa alwal dan pekerja berpendidikan membuat perbedaan yang tajam
antara apa yang merka suka tentang pekerjaan mereka dan apa pemikiran yang
paling penting mengenai pekerjaan secara umum. seperti yang di ditunjukkan pada
table 9.1. Aspek yang paling memuaskan dalam bekerja seperti keramah tamahan
sesame rekan kerja. Kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
pekerjaan, dan kehormatan yang diterima oleh rekan sepekerjaan. Di lain pihak,
aspek yang paling penting dalam melakukan pekerjaan adalah berkaitan dengan
pertumbuhan pribadi atau aktualisasi diri. Termasuk kesempatan untuk melakukan
sesuatu yang membuat diri sendiri senang melakukannya.
Sesuatu
yang berharga dan mempelajari hal yang baru. Aktualisasi ini lebih pentung
daripada uang. Ketika responden tertekan pada kabar apapun mereka akan menerima
pekerjaan berupah lebih tinggi yang mana kurang menarik. Hampir 2/3 responden
mengatakan tidak rela. Di lain pihak, hampir setengah (46%) dari responden
tidak akan menerima pekerjaan yang lebih menarik jika upahnya kurang dari
pekerjaan yang mereka miliki saat ini. Bagaimanapun, hampir kebanyakan
responden (41%) ihklas untuk melakukan pertukaran, mereka yang setidaknya ikhlas
untuk memtong upahnya adalah wanita yang sudah bercerai (55%), pria yang sudah
menikah (49%), Janda (47%) dan perempuan yang hidup dengan seseorang (47%)
(Renvick, Lawler,1976).
1.2 Fungsi psikologi dalam pekerjaan
Fungsi
psikologinya yaitu : Meskipun apa kata orang tentang memiliki peranan untuk
hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk
uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan
pekerjaanya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur
hidupnya (Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi
kebutuhan psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang
membutuhkan perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan
mencapai sesuatu yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin
pindah ke pekerjaan yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang
jelas.
Contohnya,
seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk
bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan
banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh
pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan
(Morgan,1972).
2. Proses Dalam Memilih Pekerjaan
·
Tahap pertama adalah pada umur 15 -
22 tahun: Pada tahap ini, seseorang umumnya memilih jurusan, yang menurutnya
baik dan ia suka. Apakah seseorang memilih jurusan tertentu oleh karena masalah
imej jurusan tersebut- ini adalah salah satu faktor. Bisa juga ia memilih
jurusan tertentu karena rekomendasi orang tua dan sisi ekonomi atau peluang
kerja. Beragam alasan orang memilih jurusan tertentu di sekolah atau kampus.
·
Tahap kedua adalah pada umur 22 - 30
tahun: Pada fase ini, orang memilih karir sesuai dengan jurusan yang ia
pelajari di kampus. Ia tertarik dengan pekerjaan barunya dan mulai menekuni apa
yang ia pilih. Ini biasanya bisa terjadi sampai umur 30 tahun. Ada gairah
terhadap pekerjaan apalagi kalau di perusahaan tempat ia bekerja ada suasana kondusif
ditambah dengan jenjang karier yang jelas.
·
Tahap ketiga adalah pada umur 30 -
38 tahun: Bila seseorang menekuni pekerjaannya pada fase kedua, kinerjanya akan
semakin baik pada phase ini. Kinerjanya umumnya di atas rata-rata. Gairah kerja
semakin bertambah. Ia mungkin mencapai posisi manager dalam sebuah perusahaan
pada phase ini. Karir semakin mantap dan bisa sampai menduduki posisi Vice
President. Ini tergantung berapa bagus kinerjanya dan berapa baik budaya
korporasi di perusahaan.
·
Tahap keempat adalah pada umur 38 -
45 tahun: Inilah tahapan atau fase yang tepat untuk memikirkan ulang pekerjaan
yang seharusnya ditekuni. Pada phase ini biasanya orang mulai makin sadar akan
pekerjaan yang seharusnya ia tekuni. Ini adalah fase yang kritis karena pada
phase ini akan muncul pertanyaan, "Mau ke mana arah atau jalur karir yang
akan ditempuh?" Pada fase ini persaingan ke posisi yang lebih tinggi
semakin ketat. Peluang untuk naik ke posisi yang banyak membuat kebijakan
strategis semakin kecil karena persaingan atau ada orang yang lebih hebat atau
lebih cerdas dari Anda untuk menduduki posisi tersebut. Pada saat yang sama,
Anda juga ingin merasakan keleluasaan untuk memberikan keputusan. Ada keinginan
untuk membuat keputusan-keputusan yang lebih besar bagi perusahaan atau
organisasi yang akan menambah kepuasan diri juga; ada self-actualisation-
meminjam istilah dari Abraham Maslow.
·
Tahap kelima adalah pada umur 45 -
55 tahun: Bila seseorang lolos pada fase ke empat, biasanya ia akan semakin
mantap pada phase ini, khususnya mereka yang memilih karir atau menemukan
pekerjaan yang cocok dengan bakat dan talenta pribadinya. Karirnya akan semakin
bersinar. Ada kematangan baik dalam jiwa dan dalam pekerjaan. Ia semakin
mengerti tujuan perusahaan. Ia makin mengerti relasi dari organisasi dengan
masyarakat luas. Namun, pada fase ini juga orang akan mulai mengalami kebosanan
di pekerjaan kalau salah mengambil keputusan pada tahap kelima. Jangankan di
phase ini, pada phase keempat pun orang sudah mulai merasakan kebosanan dalam
pekerjaan. Gairah kerja hilang karena tidak ada keputusan berarti yang bisa
dilakukan bagi perusahaan.
·
Tahap keenam adalah umur 55 - 62
tahun: Orang-orang yang sukses melewati tahap ke empat dan kelima akan mengalami
gairah kerja yang semakin bertambah pada fase ini. Kreatifitas muncul; ide-ide
baru utuk memperbaiki organisasi melintas dalam pikiran. Vitalitas orang
semakin bertambah dalam pekerjaan pada phase ini. 'Self-actualization' semakin
matang dan mulai mempersiapkan diri utuk memasuki phase terakhir.
·
Tahap ketujuh adalah 62 - 70 tahun:
Pada fase ini orang mulai memikirkan bagaimana meneruskan karir yang sudah
dibangun atau perusahaan yang sudah dirintis dan berjalan. Ia mulai memikirkan
siapa yang akan menggantikannya di kemudian hari. Bila Anda kebetulan pada fase
ini, Anda sudah harus memikirkan bagaimana agar apa yang sudah dimulai dan
dikerjakan bisa diteruskan dalam track yang benar oleh penerus Anda
3. Memilih Pekerjaan Yang Cocok
3.1 Karakteristik pribadi
Sebuah
awal yang bagus adalah memilih ketertarikan apa yang kamu punya pada diri
sendiri dan kemampuan. Kalian adalah sebuah gabungan unik dari sifat
pribadi,ketertarikan,keahlian dan harga. Semakin baik yang kalian dapat ketahui
mengenai diri kalian sendiri maka lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
Apa yang paling membuat anda tertarik. data atau sesuatu? pelajaran apa yang
paling anda sukai di sekolah? Kegiatan Ekstrakurikuler apa yang anda sukai?
Bagaimana dengan kerja paruh waktu? Coba temukan mengenai apa pekerjaan
tersebut yang membuat mereka tertarik kepada anda. Apakah itu kegiatanya
sendiri? Atau orang-orang didalamnya? Bagaimana dengan kemampuan anda? Apa
pekerjaan terbaik yang anda bisa lakukan? yang paling anda kuasai? tidak peduli
berapa banyak kemampuan yang anda miliki.
Penting
untuk menyadari bahwa masing-masing dari kita berkualitas untuk banyak
kedudukan yang berbeda.tidak hanya satu. Seperti olahraga athletic termasuk
terbatas untuk sejumlah orang yang memiliki otot dan keahlian. Jadi kebanyakan
pekerjaan memerlukan hanya beberapa keahlian spesifik atau karakteristik.
Rahasianya terletak pada menemukan jenis pekerjaan yang memerlukan kekuatan
tertentu yang anda miliki. Untuk memperluas kedua ketertarikan dan bakat kalian
akan berubah dengan pengalaman dan waktu. Penelitian sudah menunjukkan kategori
ketertarikan yang luas, seperti pada bidang obat-obatan. teknik atau bisnis,
tetap stabil dari para remaja.(Campbell,1971). Jika kalian menyukai sesuatu
pada saat anda belasan dan awal 20, kesempatan yang sama akan kalian sukai pada
tahun-tahun selanjutnya.
Mungkin
kalian pernah mendengar seseorang mengambil sebuah tes psikologi untuk membantu
pemilihan karir. Sebenarnya, kebanyakan dari persediaan ketertarikan anda
daripada sebuah test biasa. Saat ini, satu dari kebanyakan menggunakan
instrument tes adalah Strong-Campbell Interest Inventory (SCII) yang mana
menggabungkan banyak item dari versi awalnya Strong Inventory for males and
females dengan menghilangkan item yang berdasarkan jenis kelamin. hasilnya,
yang mana biasanya dibagi secara terbuka dengan individu, menunjukan bagaimana
ketertarikan seorang individu dibandingkan dengan orang-orang lain yang
memiliki kedudukan yang berbeda.
Apakah
tes ketertarikan tersebut membantu anda membuat keputusan yang tepat pada
pemilihan kerja? Semua tergantung dari bagaimana kita menggunakanya. Jika
kalian mengandalkan hasil tersebut sebagai sebuah pengganti untuk membuat
keputusan pribadi, maka jawabanya akan negative. Tapi jika kalian menggunakan
hasil tersebut sebagai sebuah sumber untuk mengklarifikasi ketertarikan kalian
dalam rangka untuk membuat sebuah keputusan,maka jawabanya pasti positif.
Seperti halnya instrument yang menunjukan reliabilitas yang besar dalam
memprediksi apa seorang individu akan bersikeras atau keluar dari bidang
pekerjaan tersebut. Mereka tidak bisa memprediksi kesuksesan pada bidang yang
diberikan karena kebanyak faktor subjektif terlibat didalamnya.
Tapi
sudah temukan bahwa apa yang membuat berhasil biasanya mendemonstrasikan lebih
tinggi daripada rata-rata skor ketertarikan, sementara siapa yang akan keluar
nanti biasanya lebih rendah daripada rata-rata skor (Shertzer,1981).
3.2 karakteristik pekerjaan
Sekali
anda memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian
siap untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda.
Dengan lebih dari 20.000 pekerjaan yang berbeda untuk dipilih,ini bukanlah
tugas mudah. Untungnyam ada sumber buku untuk membati pencarian tersebut.
Seperti yang banyak digunakan Dictionary of Occupational (DOT) dan Occupational
Outlook Hand-book. Kedua buku direvisi secara teratur oleh pemerintah
percetakan. Sebagai tambahan, berbagai macam pekerjaan sudah teratur pada dasar
keluarga ataukelompok dari pekerjaan yang terkait. Masing-masing kelompok
menunjukan tokoh 9-1 berisi ratusan pekerjaan yang terdekat.
Contohnya,
bidang kesehatan termasuk sejumlah besar pekerja kesehatan-dokter, perawat,
apoteker, dokter gigi, kebersihan gigi, hanya untuk beberapa nama. Ini sering
membantu memilih 2 dari 3 pekerjaan kelompok yang kalian paling tertarikm dan
mulai menelusuri beberapa pekerjaan spesifik pada kelompoknya. Sebuah perangkat
yang membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok untuk kamu adalah
John Holland’s Self Directied Search For Vocational Planning. Yang mana dapat
dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari kenyataan bahwa manusia di bidang
pekerjaan yang samasering memiliki sifat yang mirip,ketertarikan dan kebiasaan
dalam melakukan sesuatu. Holland (1973) menggambarkan 6 dari jenis kepribadian
bersama dengan lingkungan kerja mereka yang baik.
Setelah
mencocokan sejumlah kegiatan,ketertarikan dan perkiraan kemampuan anda sendiri,
kalian menjumblahkan item untuk menemukan 3 jenis kepribadian yang paling
menyerupai.kemudian pada pekerjaan yang terpisah penemu buklet, kalian
mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan beberapa pekerjaan
yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan Self-Directed search
lebih handal dan sedikit membantu untuk perencanaan ketertarikan jurusan.
B. Waktu Luang
Bagaimana
menggunakan waktu secara positif?
Waktu adalah satu-satunya modal yang
dimiliki oleh manusia, dan ia tidak boleh sampai kehilangan waktu. – Thomas A.
Edison
Meluangkan
waktu itu ternyata penting dan banyak cara/kegiatan positif yang bisa dilakukan
untuk mengisi waktu luang. Misalnya olahraga, jalan-jalan, melakukan hobby,
atau ngeblog. Selain itu, mengisi waktu luang setelah kesibukan yang mendera
ibarat bayaran dari pekerjaan itu sendiri. Kita tidak pernah menduga kalau
kegiatan yang dilakukan di saat waktu luang bisa juga menghasilkan atau
mendapat penghargaan. Siapa yang tahu kalau suatu saat nanti, kegiatan yang
dilakukan di waktu luang, bisa menjadi penghasilan terbesar. Dan bagaimana kita
bisa punya waktu luang di sela-sela kesibukan dengan mengaturnya sebaik
mungkin? Berikut ini tips dan triknya:
· Jangan pernah terjebak dgn waktu. Bukan waktu yg mengatur
kita, tapi kitalah yang mengatur waktu.
· Coba sesuatu yang baru yang tidak menyita waktu kerja.
Misalnya dengan menulis di smartphone yang kita miliki
· Tentukan prioritas. Dengan prioritas bisa diketahui mana
yang mendesak, mana yang kurang. Tanpa prioritas, waktu terbuang percuma.
· Buat yang super sibuk, buatlah agenda yang harus ditaati.
Masukkan waktu bekerja, waktu untuk keluarga, dan waktu untuk diri sendiri.
· Pastikan dalam agenda, 50 persen waktu yang dilakukan adalah
untuk kegiatan positif atau produktif.
· Jangan melakukan pekerjaan/hal yang lain sebelum menuntaskan
pekerjaan yang lebih dulu dilakukan. Yang ada keduanya berantakan!
· Jika tidak berhubungan dgn pekerjaan, jauhkan diri dari
sosial media, hingga pekerjaan tuntas diselesaikan.
Menggunakan
waktu dengan bijak, maka tidak ada istilah tidak punya waktu luang! Tidak ada
waktu yang terbuang percuma. Kuncinya
terletak bukan pada bagaimana Anda menghabiskan waktu, namun dalam
menginvestasikan waktu Anda. Melakukan dua hal bersamaan sama artinya dengan
tidak melakukan sesuatu. - Stephen R. Covey. Jika merasa jenuh dengan waktu
yang telah dihabiskan, ubah kebiasaan itu. Manfaatkanlah waktu luang.
SELF-DIRECTED CHANGES
A. Konsep dan Penerapan Self-directed changes: Mahasiswa mengetahui dan termotivasi untuk melakukan
perubahan pribadi dengan melalui tahapan:
1.
Meningkatkan
kontrol diri
Mendasarkan
diri pada kesadaran bahwa pada setiap manusia memiliki kemampuan untuk
mengembangkan dirinya sesuai dengan kondisi yang dimiliki setiap manusia. Itu
dapat terjadi sebagai akibat perubahan dalam struktur kognitif yang dihasilkan
oleh perubahan struktur kognitif itu sendiri atau perubahan kebutuhan juga
adanya motivasi internal serta belajar yang efektif.
2.
Menetapkan
tujuan
Dimaksudkan
untuk menjaga individu agar tetap tertuju pada proses pembelajaran, dalam arti
dapat mengetahui dan mampu secara mandiri menetapkan mengenai apa yang ingin
dipelajari dalam mencapai kesehatan mental, serta tahu akan kemana tujuan
hidupnya, cakap dalam mengambil keputusan dan mampu berpartisipasi di
masyarakat dan akan mampu mengarahkan dirinya.
3.
Pencatatan
perilaku
Menguatkan
perilaku ulang kalau individu merasa bisa mengambil manfaat dari perilaku yang
pernah dilakukan sebelumnya, kemungkinan lain yang bisa menjadikan seseorang
mengulang perilaku sebelumnya karena merasa senang dengan apa yang pernah
dilakukan.
4.
Menyaring
anteseden perilaku
Bisa
membagi perilaku sasaran ke dalam perubahan, serta membantu individu agar lebih
siap dalam mempelajari perilaku tersebut. Pemahaman akan anteseden perilaku
membantu individu agar dapat dengan tepat memilih nilai-nilai dan merencanakan
strategi.
5.
Menyusun
konsekuensi yang efektif
Pemahaman
dalam arti sehat mental dapat menentukan perubahan pada individu dalam
melakukan mobilitas untuk melakukan segala sesuatu aktifitas –aktifitas yang
dilakukan oleh manusia, dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi
aktivitas motoris, emosional,dan kognitif dalam mencapai kematangan mental.
6.
Menerapkan
perencana intervensi
Membawa
perubahan, tentunya pada perubahan yang lebih baik. Dalam arti pemahaman
nilai-nilai, karakter / watak, dan cara cara berperilaku secara individual.
Dalam arti kita harus lebih memahami cara berperilaku pada kegiatan proses
pembentukan watak dan pembelajaran secara terencana.
7.
Evaluasi
Faktor
yang penting untuk mencapai kematangan pribadi, sedangkan salah satu faktor
penting untuk mengetahui keefektivan adalah evaluasi baik terhadap proses
maupun hasil pembelajaran.
Sumber:
ttps://faztilmi.wordpress.com/2013/01/12/teori-penyesuaian-kerja/
Perilaku
Dan Manajemen Organisasi. Penerbit : Erlangga. Jakarta
Oktora, P.S. Pintar Mencari Dan
Mendapatkan Pekerjaan. Penerbit : Visimedia
https://tsantsantsan.wordpress.com/2012/04/23/pekerjaan-dan-waktu-luang/